
Rabu, 8 Oktober 2025, Pertamina resmi menaikkan harga dua jenis BBM nonsubsidi. Dexlite kini dijual Rp13.700 per liter, naik Rp100 dari sebelumnya. Pertamina Dex naik Rp150, menjadi Rp14.000 per liter. Penyesuaian ini berlaku sejak 1 Oktober 2025 dan langsung berdampak pada masyarakat pengguna kendaraan pribadi maupun pelaku usaha transportasi. BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar memang belum mengalami perubahan harga. Namun, ketersediaannya semakin terbatas di beberapa wilayah.
Antrean panjang di SPBU dan keluhan soal stok yang cepat habis menjadi bukti bahwa stabilnya harga tidak selalu berarti mudahnya akses.
Mengapa Harga BBM Naik?
Pertamina menjelaskan bahwa penyesuaian harga BBM dilakukan berdasarkan formula yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022.
Ada tiga faktor utama yang memengaruhi:
- Harga minyak mentah dunia yang meningkat akibat ketegangan geopolitik dan pengurangan produksi oleh negara-negara eksportir.
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang melemah, sehingga biaya impor komponen BBM menjadi lebih tinggi.
- Biaya distribusi dan operasional yang terus mengalami penyesuaian.
Kenaikan ini bukan keputusan sepihak, melainkan respons terhadap dinamika global yang tidak bisa dikendalikan secara lokal.
Namun, dampaknya tetap dirasakan langsung oleh masyarakat yang harus menyesuaikan pengeluaran harian mereka.
Kenaikan harga BBM membawa efek berantai. Biaya transportasi naik, harga barang kebutuhan pokok ikut terdorong, dan pelaku usaha kecil harus mencari cara baru untuk bertahan. Bagi pekerja harian, pengemudi ojek online, dan keluarga dengan pengeluaran tetap, penyesuaian ini bukan sekadar angka tapi tantangan baru yang harus dihadapi. Di tengah situasi ini, masyarakat diminta untuk bijak menggunakan energi. Namun, kebijakan hemat tidak cukup jika tidak diimbangi dengan solusi nyata.
Rakyat butuh ruang aman, bukan hanya secara fisik, tapi juga secara finansial dan emosional.
Rumah Ningrat: Di Saat Harga Naik, Kami Tetap Memberi Kepastian
Ketika harga BBM naik dan mobilitas menjadi beban, banyak orang mulai mempertimbangkan untuk tinggal lebih dekat dengan tempat kerja, sekolah, atau pusat aktivitas. Rumah bukan lagi sekadar tempat tinggal, tapi strategi bertahan hidup. Rumah Ningrat hadir sebagai jawaban atas keresahan itu. Kami tidak menawarkan pelarian, tapi kepastian. Di saat dunia berubah cepat, kami tetap konsisten memberi ruang untuk tenang.
Promo Oktober ini dirancang untuk menjawab kebutuhan nyata:
- Gratis pagar depan senilai 10 juta — untuk keamanan dan kenyamanan keluarga.
- Garansi bangunan 1 tahun senilai 20 juta — untuk memastikan kualitas dan ketenangan.
- Skema pembayaran fleksibel — agar semua orang bisa punya rumah tanpa harus menunggu stabilnya ekonomi global. Rumah Ningrat bukan hanya bangunan. Ia adalah tempat pulang yang tidak bergantung pada harga minyak dunia. Ia adalah simbol stabilitas di tengah ketidakpastian.
Harga BBM naik. Biaya hidup ikut terdorong. Tapi harapan tidak harus ikut mahal. Rumah Ningrat menawarkan lebih dari sekadar hunian ia menawarkan ketenangan, kepastian, dan ruang untuk bernapas.
Karena di saat semua naik, Rumah Ningrat tetap turun tangan.
Yuk Pilih Rumah Ningrat Untuk Hidup Lebih Baik!!